Rabu, 01 April 2015

GOA GONG PACITAN


Goa Gong adalah salah satu obyek wisata yang populer dan memegang predikat sebagai wisata goa terindah se-Asia Tenggara. Pesona Goa Gong Pacitan ini bersumber dari panorama indah stalaktit dan stalagmit yang dapat Anda temui tatkala menyusuri masuk ke dalam goa tersebut sedalam kurang lebih 256 meter atau selama kurang lebih 1 jam memiliki stalakmit dan stalaktit berumur ratusan tahun. Goa ini muncul sebagai akibat dari aktivitas vulkanik dan gerakan termik yang diperkirakan berlangsung ratusan hingga ribuan tahun silam.


Berdasarkan kisah masyarakat lokal, goa ini dinamai sebagai Goa Gong adalah karena masyarakat kerap mendengar adanya suara gema tabuhan seperti suara gong yang berasal dari dalam goa. Gong adalah salah satu alat tabuh dalam kesenian gamelan Jawa. Suara seperti gong dari dalam goa ini adalah hasil dari pantulan tetesan air alam goa yang menimpa batuan stalaktit atau stalagmit goa tersebut. Bunyi yang dihasilkannya terdengar harmonis dan indah, bahkan jika Anda berada di pintu masuk goa tersebut.
Secara geografis, Kabupaten Pacitan terletak di wilayah barat daya Jaw Timur memiliki bentang alam yang tersusun dari pengunungan kapur yang kurang subur untuk dijadikan lahan pertanian. Kandungan hara yang dimiliki tanah di wilayah Pacitan ini termasuk sedikit, dengan demikian kriteria tanah di Pacitan tergolong gersang. Kontur ketinggian tanah di wilayah Pacitan secara umum justru lebih membuka potensi wisata alam, salah satunya Goa Gong Pacitan ini.
Objek wisata goa di Jawa Timur yang satu ini dikelilingi oleh pegunungan, sebelah utara adalah gunung Manyar, sebelah selatan gunung Karang Pulut, sebelah timur Gunung Gede, dan sebelah barat adalah gunung Grugah. Keempat gunung ini adalah gunung non-aktif.


Stalaktit dan stalagmit di Goa Gong Pacitan ini akan mengalami pertumbuhan memanjang melalui proses alami akibat reaksi oksidasi atau reaksi kimia antara udara dengan air. Rata-rata pertumbuhan panjang stalaktit dan stalakit di goa ini berkisar antara 0.1 hingga 0.13 mm per tahun.
Saat mengunjungi Goa Gong Pacitan, Anda akan diajak menyusuri tangga dan menyaksikan berbagai pemandangan gong cave, shawl drappery (stalaktit yang meneteskan air), rekahan endapan kalsium, dan tetesan air di ujung-ujung goa yang membentuk laksana danau kecil.
Pilar-pilar stalagmit tumbuh menjulang tinggi dan terlihat saling bertumpuk satu sama lain, menyuguhkan panorama ukiran batuan yang hidup bersama dengan tetesan air yang tak pernah kering. Anda tidak perlu khawatir akan gelap saat menyusuri kedalaman Goa Gong Pacitan ini karena bagian-bagian goa telah dilengkapi dengan lampu warna-warni yang turut menambah keindahan dalam goa.
Goa Gong secara administratif berada di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, berjarak sekitar 37 km arah barat dari pusat kota Pacitan.
Obyek wisata ini dapat pula di jangkau dari Solo dengan melewati Sukoharjo, Wonogiri dengan lama perjalanan sekitar 3,5 jam. Infrakstruktur jalan yang cukup memadai yang tidak hanya dapat di lalui oleh kendaraan kecil tetapi juga kendaraan besar seperti bus. Sarana pendukung serti lahan yang luas dilengkapi dengan warung-warung, mushola, toilet dan sebagainya telah tersedia, sehingga para pengunjung cukup nyaman di lokasi obyek wisata ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar