Selasa, 28 Juli 2015

SENDRATARI RAMAYANA


Menikmati Megahnya Pertunjukan Sendratari Ramayana di Prambanan, Tempat Wisata Terindah - Sendratari Ramayana merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog yang mengangkat cerita Ramayana (Pengertian Sendratari Ramayana menurut Wikipedia ). Seangkan Kisah Ramayana sendiri bersumber dari Epos Ramayana yang menceritakan usaha Sri Rama untuk menyelamatkan Dewi Shinta yang diculik Rahwana. Pertunjukan yang menampilkan kisah Ramayana di Prambanan ini bukanlah satu0satunya, namun ada beberapa di negara lain seperti Kamboja, Srilanka, Thailand, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Indonesia, dan India.

Pertunjukan Sendratari Ramayana di Prambanan ini merupakan salah satu destinasi Wisata yang menarik di Sleman, Yogyakarta. Setiap pertunjukan digelar, hampir selalu dipenuhi oleh paa penonton baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal itu karena pertunjukan ini bukanlah pertunjukan biasa serta banyak sekali agen wisata di Yogyakarta yang memasukkan pertunjukan sendratari dalam paket wisata Yogyakarta. Dalam pertunjukan ini tidak ada dialog yang terucap, sehingga penonton harus selalu memperhatikan setiap gerak dari para pemain yang diwujudkan dalam gerakan tari. Selain itu terdapat special efek berupa lampu yang dapat menambah kemegahan pertunjukan ini. Cerita dalam pertunjukan Sendratari Ramayana ini dibagi menjadi 4 babak yaitu : 1. penculikan Sinta, 2. Anoman ke Alengka, 3. Kematian Kumbakarna dan Rahwana, dan 4. Kembali bersatunya Rama-Sinta.

Sejarah Sendratari Ramayana di Prambanan

Sendratari Ramayana di Prambanan pertama kali digagas oleh Letjen TNI (purn) GPH Djati Kusumo pada Bulan April 1961. Pertunjukan ini kemudian dapat dipentaskan pertama kali pada tanggal 26 Juli 1961 di panggung terbuka Candi Prambanan. Panggung terbuka di Pelataran Candi Prambanan ini dirancang oleh Harsoyo dari UGM srta mempunyai ukuran 50 x 12 meter serta dapat menampung 3000 penonton.

Jadwal Pentas Sendratari Ramayana Prambanan

Tempat Pementasan Sendratari Ramayana dilaksanakan di Teater of Ramayana Ballet Jl. Raya Yogya – Solo Km. 16 Prambanan Yogyakarta. Lokasi ini berdekatan dengan kompleks wisata Candi Prambanan, hanya dipisahkan oleh Kali Opak. Namun di lokasi ini ada dua tempat yang dapat digunakan sebagai pementasan Sendratari Ramayana, yaitu di dalam Gedung Trimurti ataupun di Panggung terbuka dengan background Candi Prambanan. Pementasan dilaksanakan di dua tempat ini secara bergantian mengingat kondisi cuaca. Biasanya pada musim hujan akan dilaksanakan secara indoor di Gedung Trimurti. Sedangkan pada musim kemarau dilaksanakan di panggung outdoor. Untuk hari pementasannya tidak banyak mengalami perubahan sejak dulu, yaitu rutin dilaksanakan pada Hari selasa, kamis dan sabtu malam, kecuali pada saat-saat tertentu.

Harga Tiket Masuk Pertunjukan Sendratari Ramayana Prambanan

Harga tiket open theater / teater terbuka

VIP class seating IDR 375.000
Special class seating IDR 250.000
First class seating IDR 175.000
Second class seating IDR 100.000

Harga tiket indoor theater/ teater tertutup

Special class seating IDR 250.000
First class seating IDR 175.000
Second class seating IDR 100.000

Keterangan :
Acara akan dilaksanakan pukul 19.30 sampai 21.30 sebelumnya diharapkan sudah menempai tempat duduk yang disediakan.
Pembelian tiket bisa dilayani secara langsung di tiketing

Pertunjukan Sendratari Ramayana yang dilaksanakan di Teater of Ramayana Ballet di dekat Kawasan Wisata Candi Prambanan. Pastikan anda melihat pertunjukan ini apabila anda sedang berkunjung ke Yogyakarta. Apalagi jika anda termasuk penikmat seni tari, dijamin anda tidak akan kecewa melihat pertunjukan yang megah dari Sendratari Ramayana ini. Untuk info lbih lanjut anda dapat menghuungi Panitia pada nomor berikut ini :

Teater of Ramayana Ballet
Jl. Raya Yogya – Solo Km. 16 Prambanan Yogyakarta)

Informasi +62 274 496 408
0817 042 6908 (Mr Sunardi)
0857 2929 1087 (Ms Wati)

Rabu, 01 Juli 2015

PESONA BROMO

Obyek wisata gunung Bromo merupakan tujuan wisata favorit bagi wisatan lokal maupun manca negara. Kemegahan dan daya tariknya begitu memikat bagi siapapun untuk mengunjunginya.

Gunung Bromo berasal dari kata Brahma (salah seorang Dewa agama Hindu). Bromo merupakan gunung api yang masih aktif dan terkenal sebagai icon wisata Jawa Timur. Gunung ini tidak sebesar gunung api lainnya di Indonesia tetapi memiliki pemandangannya yang spektakuler dan dramatis. Keindahannya yang luar biasa membuat wisatawan yang mengunjunginya akan berdecak kagum.


Dari puncak Gunung Penanjakan di ketinggian 2.770 m, wisatawan dari seluruh dunia datang untuk melihat sunrise Gunung Bromo. Pemandangannya sungguh menakjubkan dan yang akan Anda dengar hanya suara jepretan kamera wisatawan saat menangkap momen yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. Saat sunrise sangat luar biasa dimana Anda akan melihat latar depan Gunung Semeru yang mengeluarkan asap dari kejauhan dan matahari bersinar terang naik ke langit.


Menyaksikan matahari terbit yang spektakuler dari Gunung Bromo merupakan puncak dari wisata di Bromo.
Menikmati hamparan lautan pasir luas, menyaksikan kemegahan Gunung Semeru yang menjulang menggapai langit, serta menatap indahnya Matahari beranjak keluar dari peraduannya atau sebaliknya menikmati temaram senja dari punggung bukit Bromo adalah pengalaman yang takan terlupakan saat menyambangi Bromo.

Berkuda di atas lautan pasir yang hanya dimiliki taman nasional ini merupakan pengalaman tak berbanding. Lautan pasir ini begitu luas dan dengan ketinggian 2.392 meter, keunikan alam ini hanya ada di Indonesia. Lautan pasir ini terlihat mengagumkan saat matahari menyapukan sinarnya yang kejinggaan di pagi hari, terlihat jelas dari Cemorolawang, salah satu pintu masuk kawasan taman nasional ini.


Datanglah pada bulan Kasada/ke-sepuluh (biasanya bulan September-November) dan saksikan festival Kasada tahunan dimana suku Tengger datang ke Bromo melemparkan sesajen yang terdiri dari sayuran, ayam, dan uang ke dalam kawah gunung berapi.
Gunung Bromo dihuni oleh masyarakat suku Tengger yang meyakini bahwa Gunung Bromo merupakan tempat dimana seorang pangeran mengorbankan hidup untuk keluarganya. Masyarakat di sini melakukan festival Yadnya Kasada atau Kasodo setahun sekali dengan mempersembahkan sayuran, ayam, dan uang yang dibuang ke dalam kawah gunung berapi untuk dipersembahkan kepada dewa.