Selasa, 28 Juli 2015

SENDRATARI RAMAYANA


Menikmati Megahnya Pertunjukan Sendratari Ramayana di Prambanan, Tempat Wisata Terindah - Sendratari Ramayana merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog yang mengangkat cerita Ramayana (Pengertian Sendratari Ramayana menurut Wikipedia ). Seangkan Kisah Ramayana sendiri bersumber dari Epos Ramayana yang menceritakan usaha Sri Rama untuk menyelamatkan Dewi Shinta yang diculik Rahwana. Pertunjukan yang menampilkan kisah Ramayana di Prambanan ini bukanlah satu0satunya, namun ada beberapa di negara lain seperti Kamboja, Srilanka, Thailand, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Indonesia, dan India.

Pertunjukan Sendratari Ramayana di Prambanan ini merupakan salah satu destinasi Wisata yang menarik di Sleman, Yogyakarta. Setiap pertunjukan digelar, hampir selalu dipenuhi oleh paa penonton baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal itu karena pertunjukan ini bukanlah pertunjukan biasa serta banyak sekali agen wisata di Yogyakarta yang memasukkan pertunjukan sendratari dalam paket wisata Yogyakarta. Dalam pertunjukan ini tidak ada dialog yang terucap, sehingga penonton harus selalu memperhatikan setiap gerak dari para pemain yang diwujudkan dalam gerakan tari. Selain itu terdapat special efek berupa lampu yang dapat menambah kemegahan pertunjukan ini. Cerita dalam pertunjukan Sendratari Ramayana ini dibagi menjadi 4 babak yaitu : 1. penculikan Sinta, 2. Anoman ke Alengka, 3. Kematian Kumbakarna dan Rahwana, dan 4. Kembali bersatunya Rama-Sinta.

Sejarah Sendratari Ramayana di Prambanan

Sendratari Ramayana di Prambanan pertama kali digagas oleh Letjen TNI (purn) GPH Djati Kusumo pada Bulan April 1961. Pertunjukan ini kemudian dapat dipentaskan pertama kali pada tanggal 26 Juli 1961 di panggung terbuka Candi Prambanan. Panggung terbuka di Pelataran Candi Prambanan ini dirancang oleh Harsoyo dari UGM srta mempunyai ukuran 50 x 12 meter serta dapat menampung 3000 penonton.

Jadwal Pentas Sendratari Ramayana Prambanan

Tempat Pementasan Sendratari Ramayana dilaksanakan di Teater of Ramayana Ballet Jl. Raya Yogya – Solo Km. 16 Prambanan Yogyakarta. Lokasi ini berdekatan dengan kompleks wisata Candi Prambanan, hanya dipisahkan oleh Kali Opak. Namun di lokasi ini ada dua tempat yang dapat digunakan sebagai pementasan Sendratari Ramayana, yaitu di dalam Gedung Trimurti ataupun di Panggung terbuka dengan background Candi Prambanan. Pementasan dilaksanakan di dua tempat ini secara bergantian mengingat kondisi cuaca. Biasanya pada musim hujan akan dilaksanakan secara indoor di Gedung Trimurti. Sedangkan pada musim kemarau dilaksanakan di panggung outdoor. Untuk hari pementasannya tidak banyak mengalami perubahan sejak dulu, yaitu rutin dilaksanakan pada Hari selasa, kamis dan sabtu malam, kecuali pada saat-saat tertentu.

Harga Tiket Masuk Pertunjukan Sendratari Ramayana Prambanan

Harga tiket open theater / teater terbuka

VIP class seating IDR 375.000
Special class seating IDR 250.000
First class seating IDR 175.000
Second class seating IDR 100.000

Harga tiket indoor theater/ teater tertutup

Special class seating IDR 250.000
First class seating IDR 175.000
Second class seating IDR 100.000

Keterangan :
Acara akan dilaksanakan pukul 19.30 sampai 21.30 sebelumnya diharapkan sudah menempai tempat duduk yang disediakan.
Pembelian tiket bisa dilayani secara langsung di tiketing

Pertunjukan Sendratari Ramayana yang dilaksanakan di Teater of Ramayana Ballet di dekat Kawasan Wisata Candi Prambanan. Pastikan anda melihat pertunjukan ini apabila anda sedang berkunjung ke Yogyakarta. Apalagi jika anda termasuk penikmat seni tari, dijamin anda tidak akan kecewa melihat pertunjukan yang megah dari Sendratari Ramayana ini. Untuk info lbih lanjut anda dapat menghuungi Panitia pada nomor berikut ini :

Teater of Ramayana Ballet
Jl. Raya Yogya – Solo Km. 16 Prambanan Yogyakarta)

Informasi +62 274 496 408
0817 042 6908 (Mr Sunardi)
0857 2929 1087 (Ms Wati)

Rabu, 01 Juli 2015

PESONA BROMO

Obyek wisata gunung Bromo merupakan tujuan wisata favorit bagi wisatan lokal maupun manca negara. Kemegahan dan daya tariknya begitu memikat bagi siapapun untuk mengunjunginya.

Gunung Bromo berasal dari kata Brahma (salah seorang Dewa agama Hindu). Bromo merupakan gunung api yang masih aktif dan terkenal sebagai icon wisata Jawa Timur. Gunung ini tidak sebesar gunung api lainnya di Indonesia tetapi memiliki pemandangannya yang spektakuler dan dramatis. Keindahannya yang luar biasa membuat wisatawan yang mengunjunginya akan berdecak kagum.


Dari puncak Gunung Penanjakan di ketinggian 2.770 m, wisatawan dari seluruh dunia datang untuk melihat sunrise Gunung Bromo. Pemandangannya sungguh menakjubkan dan yang akan Anda dengar hanya suara jepretan kamera wisatawan saat menangkap momen yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. Saat sunrise sangat luar biasa dimana Anda akan melihat latar depan Gunung Semeru yang mengeluarkan asap dari kejauhan dan matahari bersinar terang naik ke langit.


Menyaksikan matahari terbit yang spektakuler dari Gunung Bromo merupakan puncak dari wisata di Bromo.
Menikmati hamparan lautan pasir luas, menyaksikan kemegahan Gunung Semeru yang menjulang menggapai langit, serta menatap indahnya Matahari beranjak keluar dari peraduannya atau sebaliknya menikmati temaram senja dari punggung bukit Bromo adalah pengalaman yang takan terlupakan saat menyambangi Bromo.

Berkuda di atas lautan pasir yang hanya dimiliki taman nasional ini merupakan pengalaman tak berbanding. Lautan pasir ini begitu luas dan dengan ketinggian 2.392 meter, keunikan alam ini hanya ada di Indonesia. Lautan pasir ini terlihat mengagumkan saat matahari menyapukan sinarnya yang kejinggaan di pagi hari, terlihat jelas dari Cemorolawang, salah satu pintu masuk kawasan taman nasional ini.


Datanglah pada bulan Kasada/ke-sepuluh (biasanya bulan September-November) dan saksikan festival Kasada tahunan dimana suku Tengger datang ke Bromo melemparkan sesajen yang terdiri dari sayuran, ayam, dan uang ke dalam kawah gunung berapi.
Gunung Bromo dihuni oleh masyarakat suku Tengger yang meyakini bahwa Gunung Bromo merupakan tempat dimana seorang pangeran mengorbankan hidup untuk keluarganya. Masyarakat di sini melakukan festival Yadnya Kasada atau Kasodo setahun sekali dengan mempersembahkan sayuran, ayam, dan uang yang dibuang ke dalam kawah gunung berapi untuk dipersembahkan kepada dewa.

Selasa, 30 Juni 2015

WISATA SEMARANG

1. MASJID AGUNG JAWA TENGAH (MAJT)
MAJT terletak di kawasan Pedurungan. Selain sebagai bangunan religi juga memiliki sisi edukatif bagi semua warga yang datang tanpa memandang latar belakang agama. Adanya menara Asmaul Husna setinggi 99 meter yang menyediakan fasilitas museum, warga yang berkunjung bisa menyaksikan peninggalan sejarah kebudayaan zaman dulu di Jateng.


Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) adalah Masjid yang terletak di jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang Jawa Tengah. Masjid ini sangat megah dengan luas lahan mencapai 10 Hektar dan luas bangunan induk untuk shalat 7.669 meter persegi tersebut bargaya arsitektur perpaduan antara Jawa, Jawa Tengah dan Yunani.

Masjid Agung Jawa Tengah Semarang ini dibangun pada hari Jumat, 6 September 2002 yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang perdana yang dilakukan Menteri Agama Ri, Prof. Dr. H. Said Agil Husen al-Munawar, KH. MA Sahal Mahfudz dan Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto, akhirnya Masjid Agung Jawa Tengah Ini diresmikan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006.


Meskipun baru diresmikan pada tanggal 14 Nopember 2006, namun masjid ini telah difungsikan untuk ibadah jauh sebelum tanggal tersebut. Masjid megah ini telah digunakan ibadah shalat jum’at untuk pertama kalinya pada tanggal 19 Maret 2004 dengan Khatib Drs. H. M. Chabib Thoha, MA, Kakanwil Depag Jawa Tengah.

Di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah Semarang ini terdapat Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah di Tower Asmaul Husna Lantai 2 dan 3, Hotel Graha Agung di sisi Utara dan resto yang memiliki view terbaik di Kota Semarang ini di Tower Asmaul Husna Lantai 18.

2. GEREJA BLENDUK DAN KOTA LAMA
Kota lama yang ada di Semarang Utara selama ini memang jadi daya tarik di Kota Semarang. Saat ini banyak pengembangan wahana di sana. Mulai dari kawasan Srigunting yang terdapat angkringan Srigunting, pemanfaatan gedung Spigel sebagai pameran peninggalan, dan pameran seni yang ada di Galeri Semarang. Apalagi saat ini di sana ada bus wisata Semarjawi yang bisa digunakan untuk berkeliling tiap sore hingga malam.


Gereja yang dibangun pada 1753 ini merupakan salah satu landmark di Kota Lama Semarang. Berbeda dari bangunan lain di Kota Lama yang pada umumnya memagari jalan dan tidak menonjolkan bentuk, gedung yang bergaya Neo-Klasik ini justru tampil kontras dan mudah dikenali. Bentuknya lebih menonjol . Lokasi bangunan ini frontal terhadap Jl. Suari yang dahulu bernama Kerk straat (Jalan Gereja).

Bangunan gereja yang sekarang merupakan bangunan setangkup dengan facade tunggal yang secara vertikal terbagi atas tiga bagian. Bangunan ini menghadap ke Selatan. Lantai bangunan hampir sama tinggi dengan jalan di depannya. Pondasi yang digunakan terbuat dari batu dan sistem strukturnya dari bata. Dinding terbuat dari bata setebal satu batu. Atap bangunan berbentuk kubah dengan penutupnya lapisan logam yang dibentuk oleh usuk kayu jati. Di bawah pengakiran kubah terdapat lubang cahaya yang menyinari ruang dalam yang luas.

Pada sisi bangunan, Timur, Selatan dan Barat terdapat portico bergaya Dorik Romawi yang beratap pelana. Gereja ini memiliki dua buah Menara dikiri kanan Yang denahnya dasar berbentuk bujur sangkat tetapi pada lapisan paling atas berbentuk bundar. Menara ini beratap kubah kecil. Cornice yang ada disekililing bangunan berbentuk garis-garis mendatar.

Pintu masuk merupakan pintu ganda dari panel kayu. Ambang atas pintu berbentuk lengkung. Demikian pula halnya dengan ambang atas jendela, yang berbentuk busur. Tipe jendela ada dua kelompok. Pertama, jendela ganda berdaun krepyak, sedangkan yang kedua merupakan jendela kaca warna-warni berbingkai. Bangunan yang terkait di sekitar Gereja Blenduk adalah Gedung Jiwasraya yang terletak di sebelah Selatan, kantor Kerta Niaga di sebelah Barat, ruang terbuka bekas Parade Plein di sebelah Timurnya.

Gereja Blenduk sudah berganti rupa beberapa kali. Mula-mula Gereja di bangun pada tahun 1753, berbentuk rumah panggung Jawa, dengan atap yang sesuai dengan arsitektur Jawa. Hal ini dapat dilihat pada peta kota Semarang tahun 1756 yang menunjukkan konfigurasi massa yang berbeda dari sekarang. Pada tahun 1787 rumah panggung ini dirombak total.

Tujuh tahun berikutnya diadakan kembali perubahan. Pada tahun 1894, gedung ini dibangun kembali oleh H.P.A. de Wilde dan W.Westmas dengan bentuk seperti sekarang ini. Yaitu dengan dua menara dan atap kubah. Keterangan mengenai Wilde dan Wetmas tertulis pada kolom di belakang mimbar

3. KLENTENG SAM POO KONG
Situs yang terletak di kawasan Semarang Barat ini adalah jejak yang sangat mendunia tentang tibanya Laksamana Cheng Ho di Semarang. Dari klenteng tersebut pengunjung bisa berfoto juga mendapatkan pengetahuan lebih banyak soal sejarah asimilasi dan akulturasi budaya Jawa-Tiongkok.


Kelenteng Sam Po Kong merupakan bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Tempat ini biasa disebut Gedung Batu, karena bentuknya merupakan sebuah Gua Batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang.

Hampir di keseluruhan bangunan bernuansa merah khas bangunan China. Sekarang tempat tersebut dijadikan tempat peringatan dan tempat pemujaan atau bersembahyang serta tempat untuk berziarah. Untuk keperluan tersebut, di dalam gua batu itu diletakan sebuah altar, serta patung-patung Sam Po Tay Djien. Padahal laksamana Cheng Ho adalah seorang muslim, tetapi oleh mereka di anggap dewa. Hal ini dapat dimaklumi mengingat agama Kong Hu Cu atau Tau menganggap orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka.

Seperti umumnya bangunan kelenteng, Kuil Sam Poo Kong yang terletak di Simongan, Semarang, ini juga didominasi warna merah. Sejumlah lampion merah tidak saja menghiasi kelentengnya, tetapi juga pohon pohon menuju pintu masuk.

Bangunan inti dari kelenteng adalah sebuah Goa Batu yang dipercaya sebagai tempat awal mendarat dan markas Laksamana Cheng Ho beserta anak buahnya ketika mengunjungi Pulau Jawa di tahun 1400-an. Goa Aslinya tertutup longsor pada tahun 1700-an, kemudian dibangun kembali oleh penduduk setempat sebagai penghormatan kepada Cheng Ho.

Kini di dalam goa tersebut terdapat Patung Cheng Ho yang dilapisi emas dan digunakan untuk ruang sembahyang dalam memohon doa restu keselamatan, kesehatan dan rejeki. Selain bangunan inti goa batu tersebut, yang dindingnya dihiasi relief tentang perjalanan Cheng Ho dari daratan China sampa ke Jawa, di area ini juga terdapat satu kelenteng besar dan dua tempat sembahyang yang lebih kecil.

Tempat tempat sembahyang tersebut dinamai sesuai dengan peruntukannya, yaitu kelenteng Thao Tee Kong yang merupakan tempat pemujaan Dewa Bumi untuk memohon berkah dan keselamatan hidup. Sedangkan tempat pemujaan Kyai Juru Mudi berupa makam juru mudi kapal yang ditumpangi Laksamana Cheng Ho.

Tempat pemujaan lainnya dinamai kyai Jangkar, karena di sini tersimpan jangkar asli kapal Cheng Ho yang dihias dengan kain warna merah pula. Di sini digunakan untuk sembahyang arwah Ho Ping, yaitu mendoakan arwah yang tidak bersanak keluarga yang mungkin belum mendapat tempat di alam baka.

Lalu ada tempat pemujaan Kyai Cundrik Bumi, yang dulunya merupakan tempat penyimpanan segala jenis persenjataan yang digunakan awak kapal Cheng Ho, serta Kyai dan Nyai Tumpeng yang mewakili temapt penyimpanan bahan makanan pada jaman Cheng Ho.

Karena seluruh area lebih dimaksudkan untuk sembahyang, tidak semua orang boleh memasukinya. Bangunan kuil, baik yang besar maupun yang kecil dipagari dan pintu masuknya dijaga oleh petugas keamanan. Hanya yang bermaksud sembahyang saja yang diijinkan masuk sedangkan wisatawan yang ingin melihat lihat bisa melakukan dari balik pagar.

Sejak Renovasi besar besaran tahun 2002 dan selesai 2005, yang menelah biaya 20 miliar, Sam Poo Kong menarik perhatian lebih banyak orang untuk berkunjung. Di halaman yang cukup luas di depan kelenteng, terdapat sejumlah patung, termasuk patung Laksamana Cheng Ho, yang cukup menarik untuk dinikmati. Di sinilah atraksi atraksi kesenian berupa tari tarian, barongsai atau bentuk kesenian lain digelar untuk memperngati hari hari bersejarah yang berhubungan dengan Cheng Ho atau budaya China.

Di bulan Agustus misalnya, selalu diadakan festival mengenang datangnya Cheng Ho ke Semarang. Untuk bulan Agustus 2009, festival diadakan tanggal 18 memperingati HUT ke604 kedatangan Cheng Ho.

Perayaan disertai dengan arak-arakan, bazaar, dan festival Barongsai. Hari hari besar lainnya yang dirayakan di sini termasuk di antaranya Hari Raya Imlek dan hari kelahiran Cheng Ho. Kedatangan turis asing, terutama dari China, menunjukkan bahwa Sam Poo Kong dikenal luas di dunia. Berdasarkan uang sedekah yang ditinggalkan pengunjung, Kuil Gedung Batu ini juga sering dikunjungi turis turis asing dari Amerika, Rusia, Brazil dan negara negara lain.

Laksamana Cheng Ho yang keturunan Persia dan beragama Islam, membuat tempat ini juga banyak dikunjungi oleh mereka yang beragama Islam, termasuk para turis yang datang dari China.

4. PAGODA BUDHA GAYA
Pagoda Buddha Gaya memiliki keunikan tersendiri untuk dikunjungi. Selain pagodanya masuk kategori terbesar di Asia Tenggara juga memiliki pohon Bodhi yang sangat tua. Dan salah satu yang tertua di Asia. Meski ada beberapa aturan yang harus diikuti selama berkunjung di wisata yang ada di Banyumanik itu, peraturan tersebut sebagai bentuk rasa toleransi.


Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong, merupakan tempat ibadah untuk umat budha yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya di depan Markas Kodam IV Diponegoro, Watugong, Semarang. Pagoda ini menjadi yang tertinggi di Indonesia dengan ketinggian mencapai 45 meter.

Pagoda ini memiliki tujuh tingkatan yang didesain semakin keatas semakin menyempit. Desain arsitekturnya yang indah, membuat Pagoda Budhagaya Watugong ini begitu dikagumi oleh berbagai kalangan.

Pagoda Buddhagaya juga dikenal dengan nama Pagoda Dewi Kwan Im. Sebutan ini ditujukan karena terdapat patung Dewi Kwan IM yang akan menyambut Anda saat berkunjung kesini. Pagoda ini juga memiliki nama lain Pagoda Metakaruna atau Pagoda Cinta Kasih karena keberadaannya untuk menghormati figur Kwan Sie Im Po Sat, sang Dewi cinta kasih.

Dalam pagoda ini dibangun patung Bodhisattva Avalokiteswara yang berdiri kokoh menghiasi interior bangunan pagoda. Umat budha biasa melakukan ritual Tjiam Shi di pagoda ini, sebuah ritual untuk mengetahui nasib manusia.

Anda juga dapat melakukannya dengan menggoyangkan bambu-bambu yang diberi tanda hingga salah satunya terjatuh. Selain itu, bagi Anda yang menyukai ramalan, di pagoda ini Anda bisa meminta petugas pagoda untuk membacakan nasib ramalan Tjiam Shi.

Pada pelataran pagoda, Anda dapat melihat patung Sidharta Gautama duduk dibawah pohon Bodhi yang rindang sedangkan di area belakang terdapat patung budha tertidur berwarna cokelat dengan pakaian dan tubuh berwarna emas.

5. LAWANG SEWU
Tempat wisata ini dulunya dikenal sebagai bangunan angker. Namun saat ini semua sudah berubah. Pembenahan yang dilakukan dari segi bangunan dan pelayanan sudah baik. Pengunjung bisa dipandu oleh guide, menyusuri Gedung Lawang Sewu di samping Tugu Muda Semarang itu.


Lawang Sewu adalah salah satu bangunan bersejarah yang ada di Semarang. Mejadi salah satu objek wisata yang menarik di Semarang. Sejarah berdirinya Lawang Sewu cukup panjang, pertama kali di bangun pada tahun 1904 gedung ini digunakan sebagai kantor pusat dari "Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (Kereta Api) pada saat Belanda berkuasa, pernah juga digunakan sebagai penjara bawah tanah pada saat Jepang berkuasa serta kantor pemerintahan setelah Indonesia merdeka. Lawang Sewu dalam Bahasa Jawa mempunyai arti Lawang bearti pintu dan sewu bearti seribu, jadi lawang sewu bearti seribu pintu. Bangunan Lawang Sewu memang memiliki banyak sekali pintu, saking banyaknya maka diibaratkan seribu pintu, namun bukan bearti jumlah pintunya mencapai seribu. Lawang sewu berada di sisi timur Tugu Muda Semarang atau di sudut Jalan Pandanaran dan Jalan Pemuda.


Bangunan ini mempunyai asitektur yang unik, semua bangunan mengadopsi gaya arsitektur Belanda yang khas. Terdiri dari dua lantai dan memiliki dua sayap bangunan yang membentang ke kanan dan kekiri. Bangunan ini dilengkapi dengan Ballroom, Gedung serbaguna, ruang makan hingga gedung pertunjukan. Ketika memasuki bangunan ini Anda akan disambut dengan lorong-lorong panjang yang dipenuhi dengan pintu dan jendela-jendela kayu di kanan-kirinya. Keindahan arsitekturnya juga cocok bagi Anda yang ingin melakukan foto Pre wedding atau sekedar hoby foto untuk koleksi pribadi saja.


Di bagian bawah bangunan ini ada ruang bawah tanah. Pada jaman Jepang dahulu ruang bawah tanah ini lah yang digunakan sebagai penjara tahanan Belanda. Memasuki arena ini Anda akan dihadapkan dengan suasana mistik, bekas-bekas kekejaman tempo dulu masih sangat terasa. Suasana ruang bawah tanah yang yang gelap, dingin dan lembab bisa membuat bulu kuduk Anda berdiri. Tiket Masuk Rp 10.000 untuk masuk ke Lawang Sewu dan Rp 30.000 untuk masuk ke ruang bawah tanah.

Lokasinya yang berada di tengah kota memudahkan Lawang Sewu untuk di kunjungi, Anda bisa mengguanakan kendaraan pribadi menuju arah Simpang Lima, Lawang Sewu sangat dekat dengan kawasan ini. Yang dari luar kota bisa mengunjungi tempat ini dengan menggunakan angkutan umum dari stasiun cukup bayar Rp 4.000 ambil rute Tugu Muda.


6. GOA KREO DAN WADUK JATIBARANG
Objek wisata yang sudah diperbarui ini bisa jadi sarana keluarga atau anak muda untuk refreshing di wahana alam. Apalagi di sana banyak hal yang bisa dieksplore mulai dari pemandangan, kuliner khas, kerajinan, hingga binatang-binatangnya. Kera yang ada di Goa Kreo lebih jinak dibanding yang di Bali. Jadi pengunjung akan bisa lebih nyaman.

Goa Kreo Semarang merupakan sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Mesjid Agung Demak . Ketika itu menurut legenda Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata “Kreo” berasal dari kata Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu.

Untuk mencapai mulut Goa, pengunjung harus melewati anak tangga yang cukup banyak dan curam. Disebelah Utara Goa Kreo terdapat air terjun yang berasal dari berbagai sumber mata air yang jernih dan tidak kering meski musim kemarau panjang. Selain menikmati pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk serta bercanda dengan kera penunggu kawasan ini, pengunjung juga bisa menikmati aliran sungai yang dingin dan segar di bagian bawah daerah ini yang sebentar lagi akan berubah menjadi waduk.

Kawasan Wisata Goa Kreo Semarang ini berada di Dukuh Talun Kacang, Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Monyet monyet yang ada di Goa Kreo ini adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), monyet yang ada di sini termasuk monyet yang cukup jinak, dan bisa bergaul dengan warga di sekitar Goa Kreo.

Di kawasan Goa Kreo Semarang ini sekarang sedang dibangun Waduk Jatibarang, yang Pembangunannya dimulai pada Oktober 2009 dengan waktu pelaksanaan selama 1.520 Hari dengan Sumber Dana dari Japan International Corporation Agency (JICA IP-534), berdasarkan data pada papan di lokasi pembangunan Waduk. Waduk Jatibarang ini berfungsi sebagai pengendali banjir di Kota Semarang, menjaga ketersediaan air minum, dan sebagai pembangkit tenaga listrik. Waduk Jatibarang ini akan memiliki luas 46,56 hektar.

PAKET WISATA BROMO-MALANG 3H2M

Day 1: Air Terjun Coban Rondo – Jatim Park 2 – Batu Night Spectaculer
Peserta dijemput di Stasiun Malang, dilanjutkan menuju hotel /Penginapan di Kota Batu check in dan bersih-bersih/mandi. Sarapan pagi, dilanjutkan mengunjungi Wisata air terjun Coban Rondo. Siang hari menuju Jatim Park 2 hingga sore hari. Setelah makan malam mengunjungi Wisata Malam Batu Night Spectakuler (BNS), setelah selesai kembali ke Hotel, istirahat.
Day 2 : Selecta – Petik Apel – Malang
Setelah makan pagi tour hari ini dengan mengunjungi Wisata Agro Petik Apel dan makan sepuasnya di kebun apel, dilanjutkan wisata ke Selecta, dan mengunjungi pusat oleh-oleh khas Batu Malang.
Sore hari perjalanan dilanjutkan menuju Wonokitri. Check in homestay untuk beristirahat.
Day 3 (MP,MS,MM)
Pukul 03.00 WIB dijemput untuk menuju Pananjakan dengan menggunakan jeep, Pananjakan merupakan tempat untuk menyaksikan sunrise Gunung Bromo, setelah moment sunrise lalu di ajak turun ke lautan pasir untuk naik ke kawah Gunung Bromo, (bisa menggunakan kuda – opsional) sampai kaki tangga ke kawah, dilanjutkan menaiki anak tanga sebanyak 250 anak tangga. Setelah puas di Bromo kembali ke hotel, makan pagi. Check out hotel dan selanjutnya diantar ke Surabaya diantar ke bandara Juanda untuk penerbangan kembali ke Jakarta. Program Paket Wisata Batu Malang berakhir

Fasilitas tour
1.Tiket pesawat /Kereta Api JKT-MLG/SBY PP
2.Armada Pariwisata Bus/Elf sesuai jumlah peserta
3.Akomodasi 2 malam
4.Makan sesuai program
5.Tiket Masuk Objek Wisata
6.Sewa Jeep di Bromo
7.Tour Leader
8.Air Mineral
9.Spanduk untuk Foto
10.P3k dan Ringan
11. Dokumentasi

Kamis, 04 Juni 2015

PAKET WISATA LOMBOK 3H2M

DAY 1 : ARRIVAL LOMBOK - CHECK IN HOTEL (L/D)
Tiba di bandara International Lombok dan dijemput langsung menuju local restoran untuk makan siang. Dilanjutkan menuju desa adat Sade/suku Sasak dan Pantai Kuta, sore hari diantar ke hotel untuk check in, acara bebas dan istirahat.
DAY 2 : FULL DAY GILI TRAWANGAN TOUR ( Bf/L/D )
Makan pagi dihotel, perjalanan tour diawali dengan melewati Malimbu dengan pemandangan laut yang mempesona menuju pelabuhan Bangsal/Teluk Kode, dengan menggunakan perahu mesin ( Outrigger boat ) menuju sebuah pulau yang indah dan cantik yaitu Gili Trawangan . Di sini, para wisatawan dapat menyelam, snorkelling, naik glass bottom boat untuk memandang bawah laut dari atas boat, berenang, atau sekedar naik Cidomo (dokar) keliling pulau( biaya sendiri ). Makan siang akan disajikan di restoran setempat. Sore hari kembali ke Bangsal/Teluk Kode. Selanjutnya menuju Hutan Pusuk sambil melihat dan bercanda dengan monyet yang jinak sambil memberi makan mereka. Sore hari tiba di hotel, acara bebas dan istirahat

DAY 3: CHECK OUT - HALF DAY TOUR -TRANSFER OUT (Bf/L)
Makan pagi dihotel. Selanjutnya mengunjungi Taman Narmada sebagai replica gunung Rinjani, Lingsar Pura Muslim Waktu Telu, Kota Mataram ke pasar Cakranegara tempat Kaos Lombok, Mutiara dan oleh oleh Lombok seperti: madu, telur asin, dodol nangka, dll. Makan siang di lokal Rastaurant. Setelah makan siang diantar ke airport untuk penerbangan kepulangan kembali ke Jakarta.

FASILITAS TOUR :
Tiket pesawat JKT-LOMBOK pp
Transportasi standart pariwisata selama di lombok.
Akomodasi Hotel 2 malam (AC/Hot/Cold water).
Makan sesuai program.
Air mineral
Ticket masuk obyek wisata.
Tour Leader
Guide Lokal
Restribusi daerah
Parkir PP
P3K ringan
Spanduk
Dokumentasi

PAKET BELUM TERMASUK
Pengeluaran pribadi (telepon/laundry)


Minggu, 31 Mei 2015

LOMBOK TOUR WITH JICT JAKARTA

Kepercayaan baru di dapatkan olh Summitri tours dari Engineering department PT Jakarta International Container Terminal-JICT untuk membantu memfasilitasi untuk mengekplorasi obyek wisata Lombok.

Suku Sasak Desa Sade, Rambitan
Sasak adalah penduduk asli Pulau Lombok. Seperti juga kelompok etnik lain di Indonesia, suku Sasak berasal dari keturunan Austronesia yang bermigrasi dari daratan Asia sekitar 5.000 tahun SM dan tinggal di daerah-daerah di Asia Tenggara sampai ke Kepulauan Pasifik Selatan. Saat ini 85% dari populasi Lombok adalah suku Sasak. Meskipun Lombok sangat dipengaruhi oleh budaya Bali yang mayoritas memeluk agama Hindu Bali tetapi suku Sasak di Lombok mayoritas memeluk Islam.
Suku Sasak dikenal dengan keyakinan Wektu Telu yaitu kepercayaan Islam yang memiliki unsur-unsur Hindu, Buddha, dan kepercayaan tradisional kuno lainnya. Walaupun suku Sasak memeluk keyakinan Wektu Telu tetapi mereka tetap melaksanakan salat wajib lima waktu. Ada juga minoritas kecil memeluk keyakinan yang disebut Bodha yaitu kepercayaan animisme dan Buddhisme. Dua kelompok agama ini hidup harmonis bermasyarakat.


Desa Sasak paling kuno adalah Desa Bayan, berada dekat kaki Gunung Rinjani yang merupakan kubu Wektu Telu. Akan tetapi yang paling sering dikunjungi wisatawan adalah Desa Sade dan Desa Rembitan, di dekat Mataram. Masyarakat desa tersebut memilih mengabaikan modernisai dunia luar dan lebih memilih untuk terus melestarikan tradisi lama mereka.
Sebagian besar suku sasak bekerja sebagai petani, sementara kaum perempuan lebih mahir menenun, memproduksi kain ikat Lombok yang indah.
Rumah di Sade dibangun berbaris dimana yang paling menonjol dan khas Lombok adalah lumbung padi yang didirikan di atas empat tumpukan kayu dengan atap berbentuk topi terbuat dari alang-alang atau rumput gajah. Padi dimasukkan melalui jendela terbuka. Beruga atau ruang upacara berdiri di atas enam pilar dan atapnya juga terbuat dari rumput gajah, memberikan suasana sejuk ketika cuaca terik dan hangat pada malam hari yang dingin. Rumah adatnya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu dapur, kamar tidur dan ruang tamu.


Desa Sukarara
Sukarara adalah nama sebuah desa sekitar 15 menit dari selatan Kota Mataram, tepatnya berada di kecamatan Jonggot, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Desa ini berpopulasi sekitar 150 kepala keluarga yang semuanya memiliki alat tenun tradisional. Karena menggunakan alat penenun yang tradisional maka kemampuan produksi mereka tidak terlalu banyak. Proses pembuatan kain songket memakan waktu lama. Setidaknya membutuhkan waktu 1 bulan untuk menghasilkan 1 lembar kain dengan lebar 1,2 meter dan panjang 2 meter. Tingkat kerumitan dan motifnya menentukan harga kain yang rata-rata berkisar antara Rp. 100 ribu hingga Rp. 5 juta perlembar.

Kain songket yang dihasilkan tidak hanya digunakan untuk pakaian namun juga mempunyai fungsi dekoratif sebagai pelengkap ornamen interior rumah. Songket Sukarara memiliki ciri khas dengan pola tradisional timur dan penggunaan benang songket emas. Pola dan pewarnaan yang digunakan oleh wanita-wanita Desa Sukarara merupakan nilai yang diberikan turun temurun dan lestari generasi sebelumnya. Biasanya keahlian menenun didapatkan dari ibu yang diwariskan ke anak perempuan. Begitu seterusnya sehingga tak ayal lagi motif dan warnanya terjaga sekaligus menjadi ciri khas songket Lombok.

Menenun kain songket menjadi kebutuhan utama warga Lombok khususnya Desa Sukarara karena dalam pesta pernikahan perempuan wajib memberikan kain tenun buatan sendiri kepada pasangan. Kepercayaan masyarakat setempat adalah perempuan yang tidak bisa menenun akan kesulitan mendapatkan jodoh. Bahkan ada semacam peraturan, wanita yang belum bisa menenun dilarang menikah. Kegiatan menenun dilakukan oleh wanita sembari menunggu para suami mereka pulang bertani dari ladang.

Daya tarik desa ini tidak hanya dari hasil home industry-nya yang menawan. Atraksi pada wanita dalam menggerakan alat tenun tradisional diminati oleh wisatawan domestik maupun asing. Para wanita dengan pakaian adat Sasak ini selalu siap mendemonstrasikan keahlian mereka. Pembuatan kain tenun dengan cara tradisional adalah dengan mempersiapkan pembuatan benang pakan serta pembuatan zat warna. Pebuatan benang secara tradisional menggunakan pemberat yang diputar dengan jari tangan. Pemberat tersebut berbentuk seperti gasing yang terbuat dari kayu atau terakota. Bahan membuat benar selain kapas, kulit kayu, serat pisang, serat nanas dan daun palem. Pembuatan zat warnanya terdiri dari 2 warna yakni biru dan merah. Warna biru didapatkan dari indigo atau mengkudu. Motif kain songket Lombok bermacam-macam, ada motif ayam, motif kembang delapan, motif kembang empat. Masing-masing motif punya makna sendiri.

Desa Sukarara juga memproduksi tenun ikat. Bahan tenun ikat sangat sederhana yakni terbuat dari bahan katun. Waktu produksi tenun ikat tidak selama tenun songket. Cukup satu hari, pengrajin Sukarara mampu menghasilkan tenun ikat sepanjang 3 meter. Harga tenun ikat bervariasi tergantung bahan pewarna kainnya. Jika berasal dari pewarna kimia, dibanderol dari harga Rp. 100 ribu sedangkan jika dari pewarna alami berharga mulai Rp. 150 ribu.

Kawasan Senggigi
Berjarak sekitar 20 menit dari pusat kota Mataram, daerah Senggigi bisa dikatakan sebagai pusat pariwisata di pulau Lombok. Senggigi terletak di sebelah barat Lombok, memiliki pemandangan pantai yan indah dengan pasirnya yang mirip dengan keadaan di pantai Kuta Bali, terumbu karang yang masih sehat dan indah cocok untuk menikmati wisata snorkeling dan pemandangan sunset yang sangat indah.

Salah satu atraksi yang paling diminati wisatawan di sepanjang pantai Senggigi ialah pemandangan sunset yang menawan, warna oranye keemasan matahari tenggelam di garis horizon dengan pemandangan Gunung Agung Bali tampak seperti piramida besar yang mengapung di lautan, memberikan pengalaman tersendiri bagi wisatawan di Pulau Lombok.

Hampir sejajar dengan garis pantai Senggigi yang membentang lebih dari 10 Km ialah sebuah jalan raya di mana anda dapat menemukan aneka fasilitas wisata yang sangat lengkap, seperti hotel & resort dari berbagai kelas, restaurant, cafe & bar sampai dengan perusahaan jasa wisata / travel yang menawarkan fasilitas paket wisata, sewa mobil & motor serta paket perjalanan snorkeling dan diving. Dari sini dapat disimpulkan bahwa Senggigi merupakan tempat yang cukup tepat untuk dijadikan base point selama anda mengeksplorasi keindahan Pulau Lombok.

Selain pantainya yang indah, daya tarik lain yang terletak di tempat ini ialah sebuah objek wisata yang disebut “Batu Bolong”. Berjarak sekitar 2 Km dari pantai Senggigi atau sekitar setengah jam berjalan kaki, di tempat ini terdapat sebuah pura yang dibangun di atas karang yang terletak di tepi pantai. Menurut legenda masyarakat setempat dahulu kala sering diadakan pengorbanan seorang perawan untuk dimakankan kepada ikan hiu di tempat ini. Legenda lain mengatakan dahulu banyak para wanita yang menerjunkan diri dari tempat ini ke laut karena patah hati. Dari tempat ini juga terlihat Gunung Agung di Pulau Bal dari kejauhan.

Bukit Malimbu
Lombok merupakan sebuah pulau yang memiliki destinasi lengkap, dari atas bukit hingga destinasi bawah lautnya. Setelah anda puas mengelilingi beberapa pantai maupun desa wisata yang menyuguhkan kerajinan maupun budayanya, kini anda bisa melengkapi perjalanan anda di Lombok dengan mengunjungi sebuah obyek wisata Bukit Malimbu. Obyek wisata tersebut, memiliki panorama alam yang cukup memukau mata anda begitu pertama kali anda melihatnya. Anda pun harus bersiap-siap untuk membisu ketika melihat pemandangan indah yang disuguhkan obyek wisata tersebut.

Bukit Malimbu Lombok ini memiliki dua bagian, yakni Malimbu 1 dan juga Malimbu 2. Letak keduanya tidak terlalu berjauhan, berada tak jauh dari pusat kota Mataram di daerah Senggigi sekitar 30 menit. Bagi traveler yang hobi fotografi, bisa menjadikan cuaca cerah dengan pemandangan mempesona menjadi angle yang menarik dan bisa diabadikan. Jika dilihat dari atas, pengunjung akan melihat pasir putih yang menghampar luas tepat di depan bukit Malimbu ini. Bagi yang membawa lensa berukuran panjang, bisa membidik Gunung yang berada di Bali, sederet dengan gili sebelah utara Lombok.


Gili Trawangan


Gili Trawangan adalah yang terbesar dari ketiga pulau kecil atau gili yang terdapat di sebelah barat laut Lombok. Trawangan juga satu-satunya gili yang ketinggiannya di atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, Trawangan berpopulasi sekitar 800 jiwa. Di antara ketiga gili tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk wisatawan yang paling beragam; kedai "Tîr na Nôg" mengklaim bahwa Trawangan adalah pulau terkecil di dunia yang ada bar Irlandia-nya. Bagian paling padat penduduk adalah sebelah timur pulau ini.


Trawangan punya nuansa "pesta" lebih daripada Gili Meno dan Gili Air, karena banyaknya pesta sepanjang malam yang setiap malamnya dirotasi acaranya oleh beberapa tempat keramaian. Aktivitas yang populer dilakukan para wisatawan di Trawangan adalah scuba diving (dengan sertifikasi PADI), snorkeling (di pantai sebelah timur laut), bermain kayak, dan berselancar. Ada juga beberapa tempat bagi para wisatawan belajar berkuda mengelilingi pulau.

Di Gili Trawangan (begitu juga di dua gili yang lain), tidak terdapat kendaraan bermotor, karena tidak diizinkan oleh aturan lokal. Sarana transportasi yang lazim adalah sepeda (disewakan oleh masyarakat setempat untuk para wisatawan) dan cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. Untuk bepergian ke dan dari ketiga gili itu, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat.


Kelebihan Gili Trawangan dibandingkan dengan pantai lain adalah kita dapat menikmati sunset dan juga sunrise sekaligus di pantai ini! Hal ini terjadi karena Gili Trawangan memiliki pantai yang menghadap timur dan menghadap barat, dan jaraknya tidak terlalu jauh. Sehingga baik sunrise maupun sunset dapat kita nikmati di pantai ini.

Di Gili Trawangan juga kita dapat melihat kesenian bela diri tradisional yang bernama presean atau stick fighting yang biasanya dipertontonkan disekitar pasar seni Gili Trawangan.


Senin, 06 April 2015

SOLO - PACITAN TOUR WITH MTK AL HIDAYAH

Alhamdulillah..kami kembali mendapat kepercayaan dari ibu-ibu Majlis Taklim MTK Al Hidayah Kota Depok untuk membantu memfasilitasi program wisata yang menjadi agenda rutin. Kali ini rombongan mengexplorasi obyek wisata yang ada di Solo dan Pacitan.

setelah sarapan pagi, peserta yang terlihat antusias mengikuti program tour hari ini tampak sudah tidak sabar untuk segera berangkat menuju Pacitan. sebelum berangkat tidak lupa foto Narsis dulu di depan hotel.

setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam setengah, akhirnya tiba juga di tujuan wisata pertama, yaitu Goa Gong. Goa terindah se-Asia Tenggara. setelah meeting point dengan pemandu wisata lokal peserta langsung diarahkan untuk memasuki goa untuk mengagumi keindahan karya cipta sang Penguasa, Allah SWT.

Mengunjungi Kraton Surakarta


Pantai Klayar kebanggaan Pacitan.


Rabu, 01 April 2015

GOA GONG PACITAN


Goa Gong adalah salah satu obyek wisata yang populer dan memegang predikat sebagai wisata goa terindah se-Asia Tenggara. Pesona Goa Gong Pacitan ini bersumber dari panorama indah stalaktit dan stalagmit yang dapat Anda temui tatkala menyusuri masuk ke dalam goa tersebut sedalam kurang lebih 256 meter atau selama kurang lebih 1 jam memiliki stalakmit dan stalaktit berumur ratusan tahun. Goa ini muncul sebagai akibat dari aktivitas vulkanik dan gerakan termik yang diperkirakan berlangsung ratusan hingga ribuan tahun silam.


Berdasarkan kisah masyarakat lokal, goa ini dinamai sebagai Goa Gong adalah karena masyarakat kerap mendengar adanya suara gema tabuhan seperti suara gong yang berasal dari dalam goa. Gong adalah salah satu alat tabuh dalam kesenian gamelan Jawa. Suara seperti gong dari dalam goa ini adalah hasil dari pantulan tetesan air alam goa yang menimpa batuan stalaktit atau stalagmit goa tersebut. Bunyi yang dihasilkannya terdengar harmonis dan indah, bahkan jika Anda berada di pintu masuk goa tersebut.
Secara geografis, Kabupaten Pacitan terletak di wilayah barat daya Jaw Timur memiliki bentang alam yang tersusun dari pengunungan kapur yang kurang subur untuk dijadikan lahan pertanian. Kandungan hara yang dimiliki tanah di wilayah Pacitan ini termasuk sedikit, dengan demikian kriteria tanah di Pacitan tergolong gersang. Kontur ketinggian tanah di wilayah Pacitan secara umum justru lebih membuka potensi wisata alam, salah satunya Goa Gong Pacitan ini.
Objek wisata goa di Jawa Timur yang satu ini dikelilingi oleh pegunungan, sebelah utara adalah gunung Manyar, sebelah selatan gunung Karang Pulut, sebelah timur Gunung Gede, dan sebelah barat adalah gunung Grugah. Keempat gunung ini adalah gunung non-aktif.


Stalaktit dan stalagmit di Goa Gong Pacitan ini akan mengalami pertumbuhan memanjang melalui proses alami akibat reaksi oksidasi atau reaksi kimia antara udara dengan air. Rata-rata pertumbuhan panjang stalaktit dan stalakit di goa ini berkisar antara 0.1 hingga 0.13 mm per tahun.
Saat mengunjungi Goa Gong Pacitan, Anda akan diajak menyusuri tangga dan menyaksikan berbagai pemandangan gong cave, shawl drappery (stalaktit yang meneteskan air), rekahan endapan kalsium, dan tetesan air di ujung-ujung goa yang membentuk laksana danau kecil.
Pilar-pilar stalagmit tumbuh menjulang tinggi dan terlihat saling bertumpuk satu sama lain, menyuguhkan panorama ukiran batuan yang hidup bersama dengan tetesan air yang tak pernah kering. Anda tidak perlu khawatir akan gelap saat menyusuri kedalaman Goa Gong Pacitan ini karena bagian-bagian goa telah dilengkapi dengan lampu warna-warni yang turut menambah keindahan dalam goa.
Goa Gong secara administratif berada di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, berjarak sekitar 37 km arah barat dari pusat kota Pacitan.
Obyek wisata ini dapat pula di jangkau dari Solo dengan melewati Sukoharjo, Wonogiri dengan lama perjalanan sekitar 3,5 jam. Infrakstruktur jalan yang cukup memadai yang tidak hanya dapat di lalui oleh kendaraan kecil tetapi juga kendaraan besar seperti bus. Sarana pendukung serti lahan yang luas dilengkapi dengan warung-warung, mushola, toilet dan sebagainya telah tersedia, sehingga para pengunjung cukup nyaman di lokasi obyek wisata ini.

Senin, 26 Januari 2015

OPEN TRIP...!!

Dengan banyaknya permintaan dari para sahabat summitri tours yang meminta untuk mengadakan open trip ke bagian wilayah selatan; Wono giri-Pacitan serta memberi kesempatan kepada mereka yang ingin mengadakan tour bersama tetapi jumlah pesertanya tidak mencukupi. Maka kali ini Summitri tour membuat paket tour khusus yang dapat diikuti oleh siapa saja.


Open trip ini akan dilaksakan dalam 2 trip; trip pertama akan di laksanakan di bulan Maret 2015. Sementara trip ke-2 dilaksakan pada tanggal 3 April 2015. Tanpa diduga untuk trip di bulan April sudah full booked 1 bus 42 seat. Apabila memenuhi quota maka kami akan membuka bus ke-2.

Ayo segera daftar! tempat terbatas.

Untuk info lebih lanjut hubungi summitri tours.

Senin, 19 Januari 2015

AIR TERJUN COBAN RONDO MALANG


Air terjun ini terletak di desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Malang Jawa timur. Coban ini memiliki ketinggian 85 meter, dan berada di ketinggian 1.135 m dari permukaan air laut. Pada bagian atas coban ini terdapat air terjun kembar, bernama coban manten, yang menyatu menjadi coban dudo dan mengalir ke bawah menjadi coban rondo. Sumber air dari ketiga air terjun ini berada di atas coban manten, suatu dataran tanpa pohon satu biji pun di daerah kepundan. Perjalanan ke mata air ini membutuhkan perjuangan ekstra karena medan yang licin dan jarak yang lumayan jauh (3-4 km).


Legenda di balik penamaan air terjun ini sudah tersiar luas. Berawal dari sepasang pengantin baru bernama Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusumo yang ingin melakukan perjalanan ke Gunung Anjasmoro, konflik berawal ketika keinginan itu ditentang orangtua Dewi Anjarwati karena usia pernikahan mereka yang baru memasuki Selapan (36 hari dalam bahas jawa). Akan tetapi mereka bersikeras dan akhirnya bahaya pun ditemui di tengah jalan. Entah dari mana, muncullah Joko Lelono yang terpikat kecantikan Dewi Anjarwati. Perkelahian pun tak terelakkan. Raden baron Kusumo lantas memerintahkan punokawannya untuk menyembunyikan Dewi Anjarwati di sebuah coban (air terjun) dan di saat akhirnya pertarungannya dengan Joko Lelono berbuah kematian keduanya, tinggallah Dewi Anjarwati menjadi janda (rondo).Hingga akhirnya tempat persembunyian Dewi Anjarwati disebut sebagai Coban Rondo.

Mitos yang berkembang di tempat ini adalah jika datang ke tempat ini bersama kekasih, hubungan mereka akan kandas. Entah apakah kebenarannya dapat ditelusuri, akan tetapi yang jelas, pastilah mitos ini didasari dan terinspirasi dari kisah Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusumo. Meskipun hanya mitos, wacana ini pastilah terlintas di benak pengunjung dan bagi orang-orang yang percaya hal-hal mistis dan supranatural sebagai bahan pertimbangan ulang untuk plesir mengunjungi tempat ini.


Berkaitan dengan mitos dan hal-hal mistis, tiap tempat wisata pastilah memiliki pantangan sendiri. Dan tentu saja begitu pula dengan Coban Rondo. Larangan ini tidak tertulis dengan gamblang, akan tetapi masyarakat sekitar mematuhinya dengan rasa tunduk luar biasa karena kepercayaan mereka terhadap makhluk halus penunggu coban. Aturan-aturan dasar seperti dilarang berkata kotor, buang sampah sembarangan, buang air sembarangan, dan lain-lain bagai terpatri di benak masyarakat.

Meski diselimuti oleh legenda, mitos, dan cerita-cerita "halus" Coban Rondo tetap memiliki pesona sendiri. Sebagai surga bagi pelancong dan turis yang akan terhanyut oleh sejuknya air dari air terjun janda Dewi Anjarwati.

Senin, 05 Januari 2015

JOGYA-DIENG TOUR WITH PT HANIORI JAKARTA

PT Haniori yang merupakan importir dan exportir beras dan palawija yang berkantor dipasar induk Cipinang memberi kesempatan kepada sebagian karyawan dan keluarganya untuk rehat sejenak dari kesibukan dan rutinitas kantor dengan mengadakan tour ke Jogjakarta dan Dieng. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 31 Desember 2014-4 Januari 2015.

Mengunjungi Telaga Warna di kawasan Dieng plateu. dieng dikenal juga sebagai negeri di atas awan.

Kunjungan ke komplek Candi Borobudur.

Kunjungan ke komplek Candi Arjuna

Kunjungan ke komplek Candi Prambanan.

Minggu, 04 Januari 2015

WISATA JOGYAKARTA

CANDI PRAMBANAN
Salah satu Candi yang paling terkenal di Indonesia setelah Candi Borobudur adalah Candi Prambanan yang merupakan salah satu tempat wisata di Yogyakarta yang wajib dikunjungi.


Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu yang paling besar di Indonesia, Candi Prambanan dihiasi dengan banyak relief yang diukir mengelilingi candi yang mengisahkan tentang kisah Ramayana dan Krishnayana.

Lokasi Candi Prambanan berada sektiar 17km jika dari psuat kota Yogyakarta. Jika Anda ingin berkunjung dan tidak membawa kendaraan pribadi, Anda bisa menggunakan bus dan kemudian turun di halte bus Prambanan, sangat mudah sekali mencapai Candi Prambanan karena letaknya yang dekat dengan jalan raya.

CANDI BOROBUDUR
Lokasi dari Candi Borobudur sebenarnya berada di kota Magelang, namun termasuk dalam kategori tempat wisata di Yogyakarta dan sekitarnya yang paling menarik untuk dikunjungi.

Candi ini sudah sangat terkenal sampai ke penjuru belahan dunia, Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terbesar di dunia.


Letaknya sekitar 40km jika dari Yogyakarta, Sampai sekarang ini Candi Borobudur masih dikunjungi oleh banyak biksu yang berasal dari berbagai penjuru untuk berziarah karena Candi Borobudur merupakan sebuah tempat suci bagi mereka umat Buddha.

Untuk Anda yang ingin memasuki area Candi Borobudur, akan diharuskan untuk menggunakan sarung yang dipinjamkan secara gratis di pintu masuk Candi Borobudur dan sarung tersebut harus Anda kembalikan di pintu keluar Candi Borobudur.

Candi Borobudur adalah sebuah candi yang memiliki banyak relief dan patung Buddha paling banyak di dunia. Walaupun tidak berada di Jogja, namun Candi Borobudur selalu didatangi oleh berbagai wisatawan yang sedang liburan ke Jogja.

MALIOBORO
Tujuan utama dari berbagai wisatawan yang ingin liburan ke Jogja yaitu adalah Jalan Malioboro.

Jalan yang paling terkenal di Yogyakarta dan sudah menjadi tempat wisata di Yogyakarta yang paling terkenal.

Disini, untuk berfoto di penanda Jalan Malioboro saja sering kali harus mengantri lebih dahulu dengan pengunjung lain.

Nama dari Jalan Malioboro berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya adalah karangan bunga.

Jalan Malioboro akan memberikan Anda para pengunjung sebuah pengalaman wisata belanja dan wisata kuliner yang tidak ada habisnya.

Pada waktu siang hari, sepanjang Jalan Malioboro akan terdapat banyak sekali pedagang pakaian, tas, sandal, gantungan kunci, kerajinan tangan, batik, aksesoris, dan barang unik lainnya yang bisa Anda beli dengan harga murah.

Sedang pada waktu malam hari, disini Anda akan menemukan banyak sekali para pedagang makanan lesehan khas Yogyakarta yang berada di sepanjang Jalan Malioboro.

Salah satu hal yang unik di Jalan Malioboro adalah, disini ada beberapa orang yang menggunakan pakaian unik, misalnya berpakaian seperti halnya prajurit, pocong, zombie, dan lain sebagainya. Anda bisa foto bersama dengan mereka dengan biaya sukarela.

Belum ke Jogja rasanya jika Anda belum berkunjung ke Jalan Malioboro.

KRATON JOGYAKARTA
Tidak kalah menariknya, Keraton Yogyakarta juga merupakan salah satu tempat wisata di Yogyakarta yang terkenal. Keraton Yogyakarta adalah sebuah bangunan yang bersejarah dari kesultanan Yogyakarta yang menjadi tempat tinggal Sultan dan keluarganya.


Selain Anda bisa menikmati keindahan arsitektur kuno, disini Anda juga bisa berkunjung ke sebuah museum yang memiliki koleksi barang-barang milik kesultanan Yogyakarta yang sebagian besar merupakan hadiah dari para raja Eropa.

Untuk Anda yang ingin datang berkunjung ke tempat wisata yang satu ini, lebih baik Anda datang pada waktu pagi hari karena Keraton Yogyakarta hanya buka dari pukul 8 pagi sampai dengan pukul 2 siang saja.

TAMAN SARI
Pada jaman dahulu Istana Air Taman Sari ini merupakan sebuah tempat rekreasi dan meditasi untuk keluarga kerajaan Yogyakarta.


Selain itu, Istana Air Taman Sari ini dulunya juga berfungsi sebagai sebuah benteng pertahanan.
Sekarang ini, Istana Air Taman Sari sudah menjadi salah satu tempat wisata di Yogyakarta yang terkenal.
Udara di sekitar Istana Air Taman Sari sangat sejuk karena terdapat banyak kolam buatan yang disertai dengan kebun bunga berbau harum.
Harga untuk tiket masuk ke Istana Air Taman Sari adalah sekitar 5,000 Rupiah.

PANTAI PARANGTRITIS
Sebuah Pantai yang paling terkenal di Yogyakarta yaitu Pantai Parangtritis. Lokasinya berada sekitar 26km di arah selatan jika dari pusat kota Yogyakarta, Pantai Parangtritis memiliki ombak dan arus yang cukup besar.


Keunikan yang dimiliki pantai Parangtritis adalah terdapat bukit pasir yang biasa disebut gumuk yang ada di sekitar pantai. Jika Anda ingin mendapatkan pengalaman yang berbeda, Anda bisa mencoba untuk bermain paralayang di Bukit Parangndog.